Thursday, January 14, 2021

Persiapan Pembayaran Pph 21 Des

Seperti Tahun tahun lalu , setiap awal tahun persiapan pembayaran pph Des akhir tahun harus dihitung extra karena ada perhitungan total pendapatan setahun  untuk dibuatkan A1 bagi karyawan tetap , dan print bukti potong pph tidak final selama setahun untuk pegawai tidak tetap

Khusus tahun 2020 karena ada nya Pandemi Covid , pemerintah memberikan Insentif  Pph21 dimana mulai bulan April hingga Des 20 , untuk pegawai yang penghasilan setiap bulan setahunnya dibawah 200jt.

Untuk menentukan berapa Pph 21 yang  dipotong  pd bulan des , ada beberapa  langkah :

1. Menghitung Pajak terhutang  khusus bulan Des saja

2. Menghitung Pph Terutang selama setahun ( 12 bulan ) 

3. Merekap gaji dan tunjangan para karyawan selama 11 bulan (bulan 1 - 11 )

4. Merekap Pembayaran Pph ps 21 yang telah dibayarkan selama  11 bulan termasuk DTP ( pph yang Ditanggung Pemerintah )

5. Mencari selisih  Pph terhutang setahun  dengan Pembayaran Pph 21 yang telah dibayarkan selama 11 bulan . Selisih tersebut merupakan beban pajak bulan Des yang harus di bayarkan .untuk Pph ps 21 Karyawan .

6. Selisih tersebut dikurangi DTP bulan Des , karena bulan Des masih mendapat insentif 

Jangan lupa tambahkan  jika ada honor2 lainnya ..

Oke sekian dulu ..

Titip Promo .. untuk agan2 yang membutuh kan jasa pajak / Keuangan silahkan kontak : 

08112829919 Menangani banyak  permasalahan2  Pajak . Maturnuwun 



 


 


Wednesday, January 13, 2021

Pengalaman Mendaftar BPJS Tenaga Kerja

 Dear kawan onlen , 

Kami mempunyai klien yang belum mendaftakan karyawan nya mengikuti BPJS Tenaga kerja dan kesehatan, sehingga kami pun membantu proses pendaftaran nya , diYogyakarta.

seperti kita ketahui Pendaftaran BPJS dapat dilakukan secara Online apalagi di masa pandemi ini  , tetapi kami melakukan secara offline dikarenakan "kesulitan" secara online .. ^_^ , dan juga oleh petugas di minta datang langsung . 

Okay berikut langkah yang kami lakukan : 

1. Mengambil Form di kantor BPJS 

2. Menyiapkan data2 karyawan ( KTP+KK, alamat domisili , email,dan no hp )

3. Mengisi Form pendaftaran dan masing2 pengawai 

4. Meminta tanda tangan pemimpin dan masing2 pegawai dan stempel formnya 

5. Data aset dan omset karyawan serta , program mana yang dipilih

6. Melampirkan SIUP,NPWP  Badan Usaha dan Akta Badan Usaha 

setelah semua persyaratan lengkap dan dibawa kembali ke kantor BPJS tenaga kerja , kami menunggu sebentar proses inputan nya. Tak lama kami menerima hasil inputannya dan jumlah yang harus ditransfer.Setelah tranfer dan keluar kartu BPJS baru dicover , maka segera yah ditransfer . 

 Ada beberapa catatan dari mb pegawainya yaitu , untuk badan usaha dengan aset 500 juta keatas maka harus mengikuti lengkap , program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja , Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun . 

dan untuk Pemilik badan usaha jika ia pun bekerja (digaji ) boleh dimasukan sebagai peserta jika tidak , tidak bisa . Untungnya klien saya pemilik dan digaji  jadi bisa sebagai peserta .

Untuk minimal batas bawah adalah UMK , utk saat ini Dikota Yogyakarta adalah Rp. 2.060.000 sedang di Bantul 1.846.460. Kebetulan klien kami dari Bantul

Demikian semoga membantu kawan dalam proses pendaftaran BPJS..

Tak lupa , kami promosi .. jika kawan memiliki usaha dan belum mempunyai pembukuan apalagi NPWP apalgi belum pernah lapor pajak , mari hubungi kami akan kami bantu mulai dari keuangan hingga perpajakan ..

 

Salam Sehat 

 

Pengalaman COVID 19

Sungguh kaget dan terhenyak saat awal mendengar suami ku positif Corona dan ini secara sadar atau tidak sadar sangat mempengaruhi emosional dan pikiran saya . Ini terbukti dengan sakit maag saya kambuh hingga 1 minggun lebih. Cerita nya begini ..

Pada bulan Nopember skitar tanggal 14 , suami mulai mengeluh tak enak badan , badannnya sakit2 , pikir2 mungkin krn terlalu capai bekerja dan terlalu forsir berolah raga . Suami saya ini PNS di Pemkot .

Hari Senin  dan Selasa suami masuk kantor karena  merasa badan sudah baik , tetapi karena merasa sakit suami langsung isolasi mandiri , kebetulan kami mempunyai rumah depan dan belakang, jadi suami tinggal di rumah depan , saya dan anak di rumah belakang .

 Hari Rabu suami masih ngantor karena masih tak enak badan dan merasa kehilangan rasa makanan , suami melapor ke atasan lalu disuruh istirahat dan cek SWAB.

Menunggu  3 hari kemudian hasil Swab rasa nya lamaa... dan ternyata hasil nya POSITIF. 

Saya pun berusaha tetap tenang , dan biasa karena toh sudah isolasi mandiri , makan dan vitamin serta istrahat cukup .

Kemudian saya , anak dan kakak yg kebetulan kontak erat dengan suami dirujuk ke puskesmas utk SWAB , pd tgl 3 Des 2. 

Antri Swab di Puskesmas informasinya  kurang jelas hanya diminta menunggu , semakin lama semakin banyak orang membuat hati deg2 an kuatir karena banyak orang campur antara  yang sakit dan tidak untuk di Swab.

Swab itu diapain ya ? 

Yang pertama alat seperti korek kuping dimasukan ke hidung , untuk mengambil sampel didalam hidung kita , sangat tidak enak . untuk mengakalinya agar tidak sakit saat benda itu masuk hidung saya hirup nafas perlahan menyesuaikan dengan masuknya benda itu , setelah selesai baru buang nafas ..puji Tuhan aman, tidak terlalu sakit . 

yang kedua , alat yang sama dimasukan ke mulut hingga tenggorokan , cara saya juga sama saya berusaha bernafas dengan mulut hingga selesai baru buang nafas . Mengurangi resiko tersedak , dan memudah kan mempercepat proses tes itu sendiri .

Stelah SWAB , entah kenapa esoknya dada saya terasa sesak , deg2 an dan lain sebagainya .. telat makan sebentar sudah tidak enak badan seperti masuk angin .. ,seminggu ,  akhirnya saya mulai bisa mengelola tubuh dan sehat kembali . Sambil terus menungu hasil SWAB .. telah lewat 1 minggu hasil belum juga ada. Sangat kepikiran sekali karena selain saya ikut  isolasi mandiri, dipantau dan di tanya terus oleh teman dan kantor bagaimana hasil SWAB , karena kebetulan sehari sebelum hasil Tes suami keluar saya meeting bersama teman kantor. 

Menunggu adalah sesuatu yang tidak mengenakan apalagi menunggu hasil SWAB, dimana kita sangat takut dengan  COVID ini.  Rasanya kalau teringat itu dada sesak kembali .., pikiran pusing , jadi saat itu saya selalu memasukan pikiran senang , bersyukur atas apa saja .. untuk menghalau rasa kuatir menunggu hasil tes Covid nya dan karena terlalu lama saya pun pegal dan berpikir mau positif atau Negatif yang penting sekarang saya harus  menjaga stamina dengan menjaga makan, istirhat dan minum vitamin , saya minum Becom C, jamu , minyak kayu putih , anak saya enervon.

 Akhirnya Puji Tuhan tgl 16 Des 2020 hasil tes kami sudah keluar dan hasilnya NEGATIF.  

Suami yang telah 14 hari karantina ternyata tidak perlu SWAB lagi , tetapi untuk aman hati tgl 30 Des 20 saya minta suamin untuk Rapid Antigen secara mandiri dan hasilnya NEGATIF. 

Harapan kami saat itu adalah segera ada Vaksin , agar kondisi keadaan segera Normal...

Sekarang bulan Januari 2021 , semakin banyak yang positif ,juga  sudah banyak  korban, sudah ada  tetangga , teman dan orang2 hebat menghadap yang kuasa dengan tiba2 ..sedih  ..

dan sekarang sudah ada vaksin  tentunya kita senang ..Tetapi sayang banyak yang tidak mau di vaksin ..entah siapa yang mengaburkan pentingnya vaksin ini dengan tujuan apa ..

Marilah yuk , ikuti pemerintah , satu suara yang kompak ..sayangi orang2 kesayangan mu dengan ..

Tetap 3 M , jangan kendor .. Selalu Memakai Masker ,Menjaga jarak ,selalu Mencuci tangan dan ikut Vaksinasi yang memang dianjurkan.

Semoga Herd Imunity masyarakat segera terbentuk , dengan demikian kondisi kehidupan dapat berjalan  dengan normal kembali .. kita dapat bekerja , belajar ,jalan2 .. belanja ,kuliner dll dengan tenang.. roda perekonomian akan berputar kembali ..

Aminn , mari kita tetap selalu berdoa, menjaga kesehatan dan terus berolah raga  .

Salam Sehat